AREP NGGOLEKI LIYONE MONGGO TULIS NGISOR IKI .....

Senin, 22 Februari 2010

NA'UDZUBILLAH

Juli 24, 2008
ASTAGHFIRULLAH...ANAK DAN IBU KANDUNG BERSETUBUH


Astaqfirullah.. demi memuaskan birahinya Pr (16), warga Lorong Suro Mengalo, RT 10, Desa Kasang Solok, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, nekat menyetubuhi ibu kandungnya sendiri, Sumini ( 35). Tak tanggung-tanggung, perbuatan tak senonoh itu dilakukan Pr empat kali hingga membuat ibu kandungnya hamil delapan bulan. Pr kini diamankan di Polsek Kumpeh Ulu.


Persetubuhan tak wajar tersebut terungkap setelah warga curiga saat Sumini hamil. Perempuan dusun yang baru akan memasuki usia kepala empat itu diketahui sudah lama ditinggal pergi suaminya. Karena takut diamuk massa, warga kemudian melapor ke Polsek Kumpeh Ulu, Selasa (22/07) sekitar pukul 00.00 WIB. Atas laporan warga, pihak Polsek langsung menjemput ibu dan anak tersebut. Pr diamankan di Polsek Kumpeh Ulu, sementara Sumini dilarikan dan dirawat ke RS Bhayangkara, tepatnya di Ruang Anggrek-04 bagian Isolasi.

Pantauan koran ini kemarin, Sumini terbaring lemas diruang isolasi, sementara pintu ruang isolasi digembok. Ia diruangan tersebut sendirian. Disamping tempat tidur, terlihat tas warna hitam. Sedangkan dilemari ada dua botol air mineral. Sesekali Sumini bangun dari tempat tidur, sambil memegang pinggang dan perutnya yang sakit.

Kapolres Muarojambi, AKBP Drs Tedjo Dwikora melalui Kapolsek Kumpeh Ulu, Iptu Hendri A Batubara, membenarkan laporan tersebut. ” Pr kita amankan di Polsek, sementara korban dirawat di RS Bhayangkara,” kata Hendri.

Hendri menjelaskan, ibu pelaku dimasukkan kerumah sakit karena kondisinya lemah. Ia mengeluh pantatnya sering sakit. “Selain itu, kita takut korban melahirkan karena kandunganya sudah berumur delapan bulan,” tegas Kapolsek.

Pr (16) pelaku dan juga anak kandung korban ditemui Jambi Ekspres di Polsek Kumpeh Ulu mengakui perbuatannya. Perbuatan tersebut menurutnya sudah dilakukan empat kali. November 2007 satu kali, Desember 2007 satu kali dan Januari 2008 dua kali hingga ibu kandungnya hamil. Bahkan, begitu tahu ibunya hamil, pelaku berpesan kepada ibunya. Jika warga tanya siapa yang melakukannya, sebut saja dia yang melakukan.

Pr menceritakan, perbuatan bejad tersebut kali pertama dilakukannya November 2007. Ceritanya, malam itu, pelaku mengeluh kepada ibunya napasnya sesak. Sang ibu kemudian menghampiri dan membeli pil napacin. Setelah meminum obat lalu tersangka tertidur dibawah ranjang. ” Karena sakit saya tambah parah, saya kembali memanggil ibu. Sesak napas saya tambah parah,” kata saya.

Sumini kemudian menyuruh Pr tidur bertiga di atas ranjang disamping adiknya Sr (10). Begitu diatas ranjang, tersangka lalu memeluk ibu kandungnya, yang kemudian dibalas ibunya dengan pelukan. Birahi pelaku pun timbul hingga perbuatan terkutuk itu pun terjadi.

“Saya peluk ibu dan ibu memeluk saya. Lalu saya buka celana ibu, dan saya buka celana saya. Sewaktu menarik celana ibu ada benturan di kepala, saya tidak tahu apa tamparan atau bukan,”ujar Pr lesu.

Perbuatan kedua dilakukan di bulan yang sama. Tersangka mengatakan, siang itu sekitar pukul 11.00 WIB, tengah hari saat hujan lebat. Ia tertidur usai pulang dari ladang. Sedangkan ibunya memasak. Usai masak, Sumini kemudian datang ke kamar dan langsung berbaring disamping tersangka. “Main lagi yuk, kata saya. Dan Ibu diam saja hingga perbuatan kembali terjadi,’’ ujarnya.

Sementara perbuatan ketiga terjadi di bulan Desember 2007. Menurut Pr, saat itu ibunya yang meminta sewaktu dirinya pulang dari tempat kawannya.

Sedangkan yang keempat dilakukan pada bulan yang sama. Malam itu jelas Pr ia dan ibunya habis makam malam. Usai makan mereka sama-sama merokok. Setelah itu, ibu kandung kembali minta melakukan perbuatan yang sama. Sementara itu, Sumini (35) warga Lorong Suro Mengalo, RT 10, Desa Kasang Solok, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, yang terlibat hubungan persetubuhan dengan anak kandung Pr (16) ditetapkan sebagai tersangka. Ia ditetapkan sebagai tersangka, Selasa (22/07) karena diduga mengajak si anak berbuat cabul.

Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Muarojambi, AKBP Drs Tedjo Dwikora melalui Kapolsek Kumpeh Ulu, Iptu Hendri A Batubara tadi malam. Sumini diancam pasal 294 KUHP tentang perbuatan cabul yakni barang siapa melakukan perbuatan cabul dengan anak yang belum dewasa diancam hukuman 7 tahun penjara.

Dijelaskan, Pr (16) sebelumnya tinggal bersama bapaknya, Sunarto, di Nipah Panjang lebih kurang 13 tahun. Yakni, sejak umur 2 tahun. Kemudian tahun 2007, atas saran kakaknya, Pr disuruh menemani ibunya di Desa Kasang Solok, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi.

“Lantaran ibu dan anak sudah lama berpisah, kita menduga menjadi awal peristiwa tersebut terjadi,” tegasnya. Sumini, lanjut Hendri, mengaku sudah berpisah dengan Sunarto lebih kurang 18 tahun. Yakni sejak Pr berusia 2 tahun. Sejak itu, Sumini mengaku belum pernah bertemu dengan suaminya.

IBU MENYETUBUHI PUTRA KANDUNGNYA

Sungguh keterlaluan tindakan seorang Ibu di Irlandia. Ibu yang seharusnya berkewajiban untuk mengasuh dan melindungi anak-anaknya, malah berbuat keji dengan menyetubuhi putra kandungnya sendiri. Tak hanya itu, Ia juga tega membiarkan kelima anaknya tinggal kelaparan dan kesakitan dalam rumah yang dipenuhi binatang.

Kepada petugas kesehatan, kelima anak tersebut mengungkapkan bahwa sang ibu sering kali meninggalkan mereka di dalam rumah. Ia akan kembali ke rumah di pagi buta dalam keadaan mabuk dan berbicara tidak karuan.

Perbuatan yang kemudian tercium pihak kepolisian ini, diakui pula oleh ibu yang identitasnya dirahasiakan tersebut. Ia mengaku kalau kelima anaknya yang kini telah berusia antara 10 -19 tahun, hanya diberi makan malam dua kali dalam seminggu. Ia juga tidak mengurus kelima anaknya dan membiarkan sekujur tubuh mereka digerayangi binatang, seperti tikus dan kutu busuk .

“Rumah itu memang seperti rumah hantu,” tutur sang ibu.

Namun tak hanya itu, perempuan yang telah berusia 40 tahun ini bahkan memaksa putra kandungnya sendiri untuk memuaskan nafsu birahinya. Hubungan insest antara ibu dan anak itu pun telah berjalan selama lebih dari 6 tahun.

“Saya memang ibu terkejam di dunia dan jika saja saya bisa, saya ingin mengembalikan waktu, tapi saya tidak bisa,” ujarnya merasa bersalah.

Akibat perbuatannya tersebut, perempuan yang tinggal di kawasan Roscommon ini dijatuhi hukuman 7 tahun penjara. Ia didakwa dengan 10 tuduhan, diantaranya melakukan kekerasan secara seksual, insest, dan mengabaikan anak dengan sengaja. Dia adalah perempuan pertama di Irlandia yang terbukti melakukan insest.

Jika dibandingkan dengan perbuatan sang ibu, hukuman ini memang tidak setimpal. Hakim Miriam Reynolds bahkan terlihat kecewa saat menjatuhi hukuman tersebut. Ia mengatakan, sebenarnya Ia ingin memberikan hukuman seumur hidup seperti yang dilakukannya terhadap laki-laki yang pernah melakukan kasus yang sama.

Tetapi sayangya hukuman itu masih mengacu pada Undang-undang Tahun 1908, yang memberikan hukuman maksimal 7 tahun penjara bagi terpidana perempuan yang melakukan insest. Padahal di tahun 1993, pemerintah sempat mengubah masa hukuman menjadi hukuman seumur hidup, ketika muncul kasus dimana seorang bapak memperkosa putri kandungnya selama 16 tahun. Namun sayangnya hukuman ini tidak berlaku bagi terpidana perempuan.

PARAH! PEMUDA PERKOSA BALITA DAN IBU KANDUNG

Pekalongan: Sungguh bejat kelakuan seorang pria penangguran di Desa Sapugarut, Buaran, Pekalongan, Jawa Tengah. Bocah berusia tiga tahun tega diperkosanya. Tidak hanya itu, lelaki berusia 20 tahun yang diketahui bernama M Ridwan itu juga menyetubuhi ibu kandungnya.ADVERTISEMENT



Perbuatan setan Ridwan terungkap setelah orangtua balita melapor ke Polsek Kedungwangi. Polisi berhasil membekuk Ridwan tidak berapa lama setelah menerima laporan itu. Pelaku langsung diperiksa. Ridwan mengaku menjalankan aksi bejatnya saat bermain di rumah saudarannya di Desa Podo, Kedungwuni.

Dengan diiming-imingi roti dan permen, pelaku dengan leluasa mencabuli Bunga (bukan nama sebenarnya). Karena kesakitan korban pun menjerit dan pelaku langsung meninggalkan korban. Melihat keanehan pada anak mereka, orangtua langsung melapor ke polisi atas kejadian yang menimpa anak mereka.

Suatu yang lebih mencengangkan lagi meluncur dari mulut pelaku saat diperiksa. Ridwan mengaku pernah menyetubuhi ibunya saat di rumah. Pelaku mengaku nafu berahinya cepat naik lantaran selama ini sering nonton film porno.(liputan6)

150 PELAJAR PONOROGO NYAMBI PSK

Posted by revois on 23 February 2009

PONOROGO - Mengejutkan. Berdasarkan survei, sebanyak 150 pelajar dan mahasiswi di Ponorogo, Jawa Timur, ditemukan terjerumus dalam dunia malam. Mereka secara terkoordinir nyambi menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) liar (diluar lokalisasi).

Temuan mengejutkan ini diungkap oleh LSM Derap Ponorogo. Dari assessment (penelitian lapangan) yang dilakukan sejak Juli 2008 hingga akhir Februari 2009, diyakini terdapat 400 PSK liar yang beroperasi di bawah langit malam kota reog itu.

“Dan 150 di antarnya adalah pelajar (SMA) dan mahasiswi di Ponorogo,” katanya Galuh Ayu Sekarsari, Ketua LSM Derap Ponorogo, Senin (23/2/2009).

Galuh menyakini bahwa temuan LSM derap yang dipimpinnya ini bersifat akurat. Artinya persentase kesalahan relatif kecil. Ini lantaran berbagai metode yang mereka terapkan bisa dipertanggungjawabkan.

“Data kami tidak sebatas pengambilan kesimpulan dari dinamika kehidupan malam di Ponorogo saja. Kami menurunkan tim ke lapangan hingga berpura-pura jadi hidung belang,” tambahnya.

Bahkan, tambah Galuh, beroperasinya PSK liar tersebut sebagian berlangsung secara terkoordinir. “Ini semuanya. Bahkan untuk PSK pelajar juga ada mucikarinya. Bahkan stok mereka secara rinci juga disebutkan,” tambah Ketua LSM Derap ini.

Dia membantah jika PSK pelajar (PSK abu-abu ini) bukan dari kalangan pelajar sungguhan. Melainkan hanya sebagai baju yang digunakan PSK untuk meningkatkan nilai jual mereka. “Jadi ini riil. Ini terlihat dari pengakuan para PSK pelajar, termasuk dari para mucikari yang khusus menyediakan stok PSK pelajar asal Ponorogo,” tukasnya.

Galuh menyebutkan, transaksi terjadi secara langsung dan melalui perantara sejumlah mucikari. Sedang praktek prostitusinya dilakukan di sejumlah hotel dan cafe remang- remang di Ponorogo.

“Bahkan maaf, kami sering menemukan kondom dan celana dalam di sejumlah cafe,” tambah warga Jl Rambutan Keniten Ponorogo ini.

Terkait hal ini, Kabid Dikdasmenjur Diknas Ponorogo Supeno mengaku kaget dengan temuan LSM Derap yang menyebutkan ada 150 pelajar dan mahasiswi nyambi jadi PSK liar.

“Waduh gimana ya, itu kata mereka. Kami belum percaya. Jangan-jangan hanya bajunya saja, hanya ngaku- ngaku sebagai siswi dan mahasiswi. Namun kalau toh begitu, tentu ada sanksi dari pihak lembaga sekolah,” kata Supeno.

Pengirim:
Hartono
Jalan Salak Keniten, Ponorogo
Telp 08123176812

Siswi SMP Sibuk Jadi PSK, Nilai Sekolah Jadi Anjlok
Senin, 19 Januari 2009 15:05

Dari pengakuan Dinda (nama samaran), eks siswi SMPN 159 yang menjadi PSK, di sekolahnya juga terdapat seorang mami bernama Atn yang bertugas untuk merekrut dan menyuplai teman-temannya, jika ada panggilan dari mami besarnya di diskotik sekitar Taman Sari.
JAKARTA (SuaraMedia) Uang yang banyak membuat pelajar SMP di Tambora, Dinda (nama samaran) dan teman-temannya ketagihan untuk menjadi seorang Pekerja Seks Komersial (PSK). Setiap pulang sekolah dia dan temannya pergi ke Lokasari, Taman Sari, untuk dugem dan menjaring "klien".

Dalam bertransaksi dia sering dibantu seorang mami. Biasanya hasilnya dibagi 50 persen untuk mami tersebut. Tidak hanya check in, mereka juga kadang sesekali diajak untuk menemani tamu minum-minum."Gue enggak suka minum. Tapi kadang suka ada tamu yang rese maunya ditemani minum sambil pegang-pegang," akunya.

Biasanya, tarif kencan dengan cewek kelas II SMP tersebut bervariasi antara Rp500 ribu sampai dengan Rp1,5 juta. "Gopek (Rp500 ribu) untuk short time (sebentar). Kalau longtime cetiaw (Rp1 juta)," ungkap Dinda.Terkadang, Dinda dan teman-temannya juga diminta untuk menamani hidung belang yang sedang liburan ke puncak atau ke luar kota. Kalau sudah begitu, biasanya yang diberlakukan adalah tarif khusus.

Pernah suatu waktu Dinda menemani pria yang mengaku pejabat daerah yang sedang dinas ke luar kota. Dinda diberikan kamar yang tidak jauh dari lokasi rapat pria tersebut. Untuk kencan di luar kota, Dinda diberikan uang Rp2 juta untuk semalam.Kesibukan" Dinda sebagai seorang PSK membuat nilainya di sekolah menjadi anjlok. Bagaimana tidak, minimal 3 kali dalam sepekan dia pulang pagi sehingga dia tidak sekolah. "Bagi rapor semester kemarin nilai aku hancur," akunya sedikit menyesal.

Sering pulang pagi membuat kedua orangtua Dinda menjadi curiga hingga akhirnya mengetahui apa yang dilakukan Dinda di luar sekolah. Pertama kali mengetahui, bapaknya Dinda marah-marah dan mengamuk. Namun, dia mendapatkan pembelaaan dari ibunya.Lama kelamaan, kedua orangtuanya memahami "pekerjaan" Dinda dan membiarkan saja. Terlebih, uang banyak yang diterima Dinda juga diberikan untuk membantu ekonomi keluarganya.

Jual Keperawanan Rp10 Juta sampai Rp50 Juta

Setelah gencar ditawari kemewahan seperti motor baru dan uang banyak oleh mami yang bertemu di sebuah restoran cepat saji di bilangan Taman Sari, Jakarta Barat. Dinda dan teman sekolahnya tertarik untuk mencoba. "Klien" pertama Dinda adalah seorang pria paruh baya dari etnis Tionghoa. Pria tersebut menawari Dinda uang Rp10 juta untuk keperawanannya. Setelah disepakati, sebuah hotel pun dipilih untuk melepas keperawanan tersebut.

"Ada perasaan jijik dalam diri gue, melihat dia memeluk tubuh dan menciumi gue," aku Dinda.Dinda juga mengaku saat itu ditawari untuk menjadi istri simpanannya dengan iming-iming hape terbaru, motor, dan perhiasan. "Syaratnya gue jangan tidur sama orang lain," ungkapnya. Namun, Dinda urung mengiyakan tawaran tersebut.

Selain Dinda, ada juga temannya yang ditawari Rp50 juta. Namun, setelah "kliennya" ditemui transaksi tersebut batal. Karena kliennya sudah tua dan sangat jelek.Namun godaan materi, Dinda dan teman-temannya setiap akhir pekan menyambangi Lokasari untuk bertemu maminya dan kliennya. Bahkan, hampir setiap pulang sekolah, dia berangkat ke Lokasari hanya untuk sekadar dugem dan berkencan dengan "klien".

Meskipun belum punya KTP, Dinda dan teman-teman sekolahnya tetap saja bisa masuk ke diskotek untuk dugem. Ya, cukup membayar cover charge Rp30-50 ribu, Dinda dan temannya sudah bisa masuk untuk menikmati alunan lagu kencang di diskotek tersebut.

Bertemu Mami di Restoran Fastfood Taman Sari

Setelah bertemu ibu Ann, di rumah sempit 4x6 meter di Jembatan Besi, akhirnya disepakatilah waktu untuk bertemu Dinda (nama samaran), pelajar SMP 159 Tambora yang menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK).Jumat malam didaulat menjadi malam pertemuan. Okezone pun meluncur ke Jembatan Besi untuk menjemput Dinda dan Ann, ibunya.

Awal pertemuan, Dinda tidak terlihat seperti pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP). Postur tubuhnya yang tinggi semampai dan rambut yang terurai, seakan menutupi umut Dinda yang baru 14 tahun! Dia lebih terlihat seperti anak SMA kelas III atau anak kuliahan.Saat diminta bercerita, Dinda awalnya malu terlebih dengan ibunya yang mendampingi. Namun, perlahan Dinda mau bercerita kepada okezone.

Layaknya seorang anak baru gede di kota metropolitan, Dinda yang saat itu baru kelas II SMP memiliki pergaulan yang cukup bebas dengan teman-temannya. Biasa jalan ke mal, nongkrong dan lain-lain, ternyata mempertemukan Dinda dengan seorang mami.Di Restoran cepat saji, Lokasari, Taman Sari Dinda dan teman-temannya bertemu dengan mami tersebut. Melihat gadis-gadis ABG, mami gigih mengiming-imingi kemewahan jika mau bekerja sebagai pekerja seks komersial. Bayangkan, anak berumur 14 tahun ditawarkan motor, hape terbaru.

"Dia nawarin gue motor dan uang yang banyak," katanya.Lama kelamaan, Dinda dan temannya tertarik untuk mencoba. Apalagi selama ini orangtua Dinda bukanlah berasal dari keluarga yang cukup. Bapaknya hanya seorang buruh dan ibunya hanyalah ibu rumah tangga biasa.

Siswi SMP Jadi PSK Terbongkar karena Hape

Sepandai-pandainya tupai loncat akhirnya jatuh juga. Sepertinya itulah yang dialami Dinda, Atn, dan teman-temannya di sekolah. "Profesi" mereka sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) akhirnya terbongkar juga.Awalnya sekolah menggelar razia hape untuk menyelidiki apakah mereka menyimpan gambar-gambar porno. Kemudian mereka mendapatkan hape Mer di tangan temannya. Saat itu, Mer tidak masuk sekolah.

Kemudian siswi tersebut dipanggil dan disuruh untuk menghubungi Mer. Loudspeaker hape tersebut diaktifkan sehingga bisa terdengar guru. Tanpa disadari, Mer mengatakan dirinya tidak masuk karena sedang melayani "klien" di Taman Sari.Mer pun selanjutnya dipanggil ke sekolah dan dimintai keterangan. Dia mengaku bersama beberapa temannya menjadi PSK di Lokasari, Taman Sari. Selanjutnya, sekolah pun melakukan penyelidikan ke tempat hiburan tersebut.

Benar saja, guru yang ikut dalam penggerebekan ke lokasari mendapatkan muridnya sedang bertransaksi di diskotek dengan perantara Atn. Kontan saja sekolah langsung mengeluarkan Atn.Selain Atn, sekolah melakukan pemanggilan terhadap 20 siswi yang diduga bekerja sebagai PSK di Lokasari. Orangtua mereka dipanggil dan diberi pilihan mengundurkan diri atau dikeluarkan.

Perekrutan PSK di Sekolah SMP Tambora

Layaknya sebuah multi level marketing, begitulah gambaran pola perekrutan calon pekerja seks komersial di kalangan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kawasan Tambora, Jakarta Barat tersebut.Dari pengakuan Dinda (nama samaran), eks siswi SMPN 159 yang menjadi PSK, di sekolahnya juga terdapat seorang mami bernama Atn yang bertugas untuk merekrut dan menyuplai teman-temannya, jika ada panggilan dari mami besarnya di diskotik sekitar Taman Sari.

Atn yang pernah duduk di kelas III SMP di kawasan Tambora sangat familiar di sekolah. "Atn yang mengajak anak-anak untuk bekerja sebagai PSK di Lokasari," katanya.Dalam mencari korbannya, Atn dikenal pilih-pilih. Dia lebih mencari siswi yang tinggi, cantik, putih, dan masih perawan untuk jadi PSK. Karena senior, banyak siswi yang berhasil dia gaet.

Setiap transaksi, Atn mendapatkan komisi 20 persen dari pembayaran. Belum lagi tips yang diberikan oleh "klien".Banyak siswi yang menggadaikan keperawannnya lewat Atn. Ada yang dihargai Rp50 juta, bahkan ada juga yang Rp10 juta.Dinda sendiri mengaku, ada temannya yang ditawar hingga Rp50 juta. Namun karena "kliennya" jelek dan sudah tua, temannya pun menolak.

Siswi "PSK" Dipaksa Teken Mundur dari Sekolah

Terbongkarnya belasan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) 159 Tambora, Jakarta Barat menjadi Pekerja Seks Komersial membuat berang pengelola sekolah.Kontan saja berbagai langkah pun dilakukan. Di antaranya adalah mengeluarkan siswi yang jelas-jelas diketahui sebagai pekerja seks komersial. Untuk kasus Dinda (nama samaran), dia tidak dikeluarkan. Namun, diminta untuk menandatangani surat mundur dari sekolah.

"Anak saya terpaksa disuruh tanda tangani kertas bermaterai yang isinya bahwa anak saya pindah sekolah atas kemauannya sendiri" ungkap orangtua Dinda, Ann.Diapun menunjukkan secarik kertas yang berisi Dinda ingin pindah sekolah karena lokasi sekolahnya dengan rumah terlalu jauh. Saat ini, justru Dinda mendapatkan sekolah yang lebih jauh dari sekolah yang sebelumnya.

Meski begitu, Dinda tidak juga berhenti dari profesinya. Dia berdalih alasan ekonomi lah yang membuatnya menjadi begini. Saat ditanya sampai kapan akan menjalani profesi ini, Dinda tidak menjawabnya.Yang jelas, saat ini Dinda juga memiliki pacar yang cukup royal kepadanya. Namun, saat ini masih kuliah.Semoga saja, kasus seperti Dinda dan teman-temannya merupakan yang terakhir kalinya di dunia pendidikan kita.

Konsumerisme Penyebab Siswi SMP Nyambi "PSK"

Maraknya siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang nyambi sebagai pekerja seks komersial (PSK), menimbulkan tanda tanya, apa penyebabnya sehingga mereka terjerumus seperti itu.Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait punya jawabannya. Menurutnya, ada beberapa penyebab sehingga pelajar menjadi PSK.

Pertama, sifat konsumeristis. Aris mengungkapkan, siswi di SMP Tambora yang nyambi sebagai PSK kebanyakan mengenakan pakaian bermerk, begitu juga dengan hape mereka, dan barang lainnya. Sehingga ini memicu siswi yang lain untuk ikut terjerumus.Kedua, pemahaman yang minim mengenai alat produksi. Ketiga, hormone yang meledak di usia remaja. Keempat kepribadian yang masih labil.

Menurutnya, keempat hal di atas dimanfaatkan jaringan human trafiking untuk masuk ke dalam kalangan pelajar dan melakukan perekrutan. "Ini yang dimanfaatkan germo dan mucikari," ungkapnya.Dalam catatan Komnas Perlindungan Anak, dalam konferensi Eksploitasi Seks Komersial Anak (Eska) II tahun 2001 di Yokohama, Jepang disampaikan sekira 30 persen atau 40.000 sampai dengan 70.000 pekerja seks komersial berasal dari kalangan anak di bawah umur. (okz)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar